Senin, 13 Juni 2016

makalah teori reva rubin





BAB I


PENDAHULUAN


A.      LATAR BELAKANG

        Pemahaman individu dan masyarakat dalam mengerti ”TEORI REVA RUBIN”  sangat minim padahal di zaman yang berkembang di negara ini sudah cukup banyak perantara untuk menyampaikan informasi. Bagi individu-individu yang mengetahui dampak ataupun pemahaman tentang petingnya ”TEORI REVA RUBIN” secara menyeluruh namun tidak memperhatikan langsung konsekuensinya,  mereka cenderung acuh tak acuh dan selalu merasa menyesal ketika mengetahui bahwa pentingnya ”TEORI REVA RUBIN” pada masa  kehamilan.
       Banyaknya masyarakat dan para ibu yang ada di negara ini belum mengetahui dengan jelas tentang kehamilan, mereka selalu beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan tidaklah penting untuk melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan oleh ibu yang sedang hamil. Disini tujuan “TEORI REVA RUBIN” adalah mengidentifikasi bagaimana seorang wanita dalam pencapaian peran menjadi seorang ibu beserta intervensi-intervensi yang memungkinkan menimbulkan efek negatif.

B.   RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penerapan Teori Reva Rubin tentang pencapaian peran seorang ibu ?
2. Apa saja tahapan atau proses pencapaian peran seorang ibu menurut Teori Reva Rubin ?
3. Apa saja adaptasi psikososial post partum dan faktor yang mempengaruhi peran seorang ibu ?














BAB II

PEMBAHASAN


A.     PENGERTIAN TEORI REVA RUBBIN

       Teori ini membahas tentang pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan di alaminya kelak, sehingga ia mampu beradaptasi dengan keadaan-keadaan yang dialaminya seperti perubahan-perubahan psikologis dalam kehamilan hingga setelah persalinan.

Menurut Reva Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan-harapan antara lain:
a. Kesejahteraan ibu dan bayi.
            Contoh : Apabila tidak diterima dimasyarakat, maka tidak ada kesejahtraan bagi         ibu dan bayi,     karena saling memiliki perasaan yang tidak nyaman dan tentunya akan bisa mengganggu resiko           logis ibu tersebut.

b. Penerimaan dari masyarakat.
            Contoh : Jika tidak diterima di masyarakat;
 Seorang ibu yang hamil dari luar nikah. Misal, ibu tersebut dulunya bekerja sebagai wanita penghibur dan anak yang dilahirkannya adalah hasil hal tersebut. Karena hal tersebut sehingga masyarakat tidak menerimanya.

c. Penentuan identitas diri mengetahui tentang arti memberi dan menerima.
            Contoh : Seorang ibu memberi kasih sayang dan cinta terhadap bayinya. Keluarga dan masyarakat lain, hal tersebut mempengaruhi adanya hubungan timbal balik yaitu masyarakat dan keluarga bahkan si bayi akan memberi kasih sayang dan cinta.
B.     PERUBAHAN DAN REAKSI UMUM

Perubahan yang umum terjadi pada waktu hamil :
a. Cenderung tergantung dan membutuhkan peran lebih untuk berperan sebagai calon ibu.
b. Mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
c. Membutuhkan sosialisasi.
d. Reaksi umum pada kehamilan.
 Trimester 1 : Merasa bingung harus senang, cemas, dsb (ambivalent), takut, fantasi, khawatir.
            Contoh :  Seorang ibu memikirkan kondisi bayinya apakah fisik bayi tersebut dalam  keadaan cacat atau sempurna.
 Trimester 2 : Perasaan lebih nyaman, kebutuhan mempelajari tumbuh kembang janin, pasif, egosentris, keadaan merasa nyaman (self centered).
            Contoh : Suami membuat istri merasa nyaman, memberikan kasih sayang dan menjaga istrinya.
 Trimester 3 : Perasaan aneh, merasa jelek, sembrono, merefleksikan terhadap pengalaman               waktu kecil.
             Contoh : Ibu merasa tidak percaya diri dan merasa jelek atas bertambahnya berat badan dan  perubahan fisiknya.

Aspek yang diidentifikasikan dalam peran ibu.
         Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
a) Ideal images : Di dalamnya menyangkut hal-hal kegiatan yang berkaitan dengan      bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu.
Contoh : Ibu mulai sadar akan perannya sebagai seorang ibu untuk mengasuh dan merawat   bayinya.

b) Self Images : Digunakan oleh wanita untuk menggambarkan tentang keadaan dirinya. Hal ini terjadi ketika seorang ibu melihat dirinya terkait dengan peran ibu yang akan dilakukan (“siapakah aku ?”). Gambaran diri seorang wanita adalah bagaimana wanita tersebut memandang dirinya sebagai bagian dari pengalaman dirinya.
Contoh : Seorang ibu yang baru pertama hamil dia ingin menjadikan kehamilan pertamanya ini untuk di jadikan sebagai pengalamannya sendiri.

c) Body Images : Gambaran tubuh berhubungan dengan perubahan fisik dan perubahan-perubahan spesifik lainnya. Dan perubahan-perubahan spesifik lainnya yang terjadi selama kehamilan dan masa setelah melahirkan.
Contoh : Ibu merasa tidak percaya diri dan merasa jelek atas bertambahnya berat badan dan perubahan fisiknya.


C. TAHAPAN-TAHAPAN PSIKOSOSIAL

Tahapan-tahapan Psikososial yang biasa di lalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya adalah :
 a. Anticipatory stage : Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.

  b. Honeymoon stage : ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.

 c. Plateu stage : Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri perannya.

d. Disengagement : Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir.
Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang menjadi ibu menurut Rubbin adalah sebagai berikut:
       1. Taking on (tahapan meniru)
Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu.
      2.  Taking in (tahap membayangkan)
Seorang wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya. Introjektion, projection dan rejection merupakan tahap dimana wanita membedakan model-model yang sesuai dengan keinginannya.
      3.  Letting go (tahap mengingat)
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.
  D. ADAPTASI PSIKOSOSIAL POSTPARTUM
Periode post partum menyebabkan stress emosional terhadap ibu baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat melahirkan. Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa postpartum dipengaruhi oleh:
1) Respons dan dukungan dari keluarga dan teman.
      Contoh : Memberi dukungan pasca melahirkan untuk menerima fisiknya sekarang.

2) Hubungan pengalaman saat melahirkan terhadap harapan.
      Contoh : Saat pernah mengalami keguguran, kemudian ia berharap agar kondisi kandungannya dalam keadaan baik dan bisa melahirkan dengan memiliki bayi sesuai harapannya.

3) Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu.
      Contoh : Pernah melahirkan sebelumnya dan punya pengalaman untuk kehamilan berikutnya.

4)Pengaruh budaya.
      Contoh : Bila suami membunuh hewan pada saat istri hamil maka nantinya saat kelahiran bayi tersebut akan menyerupai hewan tersebut.






Reva rubin mengklasifikasikan tahapan adatasi psikologis ini menjadi 3 tahap yaitu:

        A. Periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan)
1. Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain;
2. Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya.
3. Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirkan.
4. Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal.
5. Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.

        B. Periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan)
1)  Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya.
2)  Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan        daya tahan tubuh.
3)  Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi.
4)  Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui,memandikan dan mengganti popok.

        C. Periode letting go
1. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian    keluarga.
2. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.















BAB III

PENUTUP


3.1  KESIMPULAN

Bahwa dalam pembahasan ini peran ibu sangat di butuhkan terutama pada masa hamil, bersalin dan mengasuh anak di samping itu ibu juga berperan penting sebagai orang tua bagi anak dan fungsinya sebagai istri suaminya di dalam suatu keluarga.

3.2  SARAN

Sebagai saran dari penulis semoga setelah membaca makalah ini kita semua dapat mengerti tentang apa yang di maksud dengan TEORI REVA RUBIN dan para ibu dapat mempersiapkan proses kehamilan sampai dengan proses persalinan dengan baik dan terencana sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak. Di anjurkan kepada para ibu yang sedang hamil di sarankan untuk selalu menjaga kesehatan, pola makan, dan banyak mengkonsumsi banyak vitamin beserta nutrisi dengan teratur setiap harinya, agar bayi lahir dengan sehat dan normal.

























DAFTAR PUSTAKA


http:/2bakbidk.blogspot.com/2013/03/teori-reva-rubin_1.html?m=1
Tresnawati, M.Kes, Frisca. 2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya.
Estiwidani, SST , Dwana , dkk.2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:
Fitramaya.
Marni, S.ST., M.Kes, dkk.2014. konsep kebidanan.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar