Senin, 13 Juni 2016

makalah tentangspermatogenesis dan oogenesis




BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Peristiwa pembentukan sel kelamin (gamet) yang kita kenal dengan peristiwa gametogenesis. Pada Laki-laki sel kelamin dibentuk oleh testis, sedangkan pada wanita dibentuk oleh ovarium. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
Ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang atau 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.


B.     RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Spermatogenesis  dan oogenesis?
2. Bagaimana proses pembentukan   Spermatogenesis dan oogenesis?


C.     TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca,  agar   dapat memahami lebih dalam tentang bagaimana proses pembentukan sperma pada laki-laki (spermatogenesis) dan pembentukan sel telur pada perempuan (oogenesis). Selain itu tujuan dari penulisan makalah ini agar kita semua:





BAB II
SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS

a.      Pembahasan spermatogenesis
          Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi pada tubuh pria. Spermatogenesis dalam arti luas adalah proses Pembentukan dan pematangan sel benih pria atau spermatozoa. Sehingga tujuan dari spermatogenesis adalah Pembentukan sel benih yang jumlahnya 4 sperma fungsional.
Pembentukan spermatogenesis dimulai dari tubulus semiferus, yang sesuai dari jenis mereka yang bentuknya dengan mei kecil, lurus atau bengkok pada testis. Di bagian dalam tubulus semiferus di lapisi dengan sertoli dan spermatogonia. Sel-sel sertoli di sebut dengan “sel perawat” karena mereka membantu dalam pengembangan sperma dengan memekan bahan limbah dari spermatogenesis dan mengalahkan sel-sel melalui kanal-kanal tubulus.
Pembentukan Sperma (spermatogenesis)
Terjadi di dalam testis.
Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder.
Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid.
Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium.
           
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
  • LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
  • FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.

b.      Pembahasan Oogenesis
Pada dasarnya, Oogenesis adalah proses pembentukan ovum atau sel telur yang terjadi pada tubuh wanita. Tujuan utama dari Oogenesis adalah membentuk ovum dalam proses pembuahan atau reproduksi. Proses yang berlangsung di organ reproduksi wanita, yakni ovarium, dengan fungsi utama menghasilkan sel telur atau ovum. Pada prosesnya menghasilkan 1 ovum fungsional.
Oogenesis terjadi pada spesies dengan reproduksi seksual, dan keseluruhan tahap belum matang sel telur. Untuk matang, sel telur melewati lima tahap pada mamalia. Oogonium, Oosit primer, Oosit sekunder, Ootid, dan Ovum. Umumnya spesies yang mengalami reproduksi seksual, sel telur mengandung setengah materi genetik dari individu dewasa. Reproduksi yang terjadi disaat sel telur dibuahi oleh gamet jantan, atau sperma. Sperma berisi setengah bahan genetik dari individu yang matang, sehingga embrio yang dibentuk oleh fertilisasi berisi set lengkap materi genenik, setengah sel telur dan setengah dari sperma.
Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
Oogonium bersifat diploid.
Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi oosit primer.
Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama
Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua
Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua
Otid berkembang menjadi ovum yang haploid
Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.

               
Hormon- hormon yang berperan dalam proses pembentukan oogenesis adalah:
1.      FSH (follicle stimulating hormone) berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel folikel dan sel ovum
2.      LH (luteinizing hormone) berfungsi merangsang terjadinya ovulasi
3.      Estrogen berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder
4.      Progesteron berfungsi menghabat sekresi FSH dan LH dan menebalkan dinding endometrium.

c.       Persamaan Spermatogenesis dan Oogenesis
o  Sifat kromosom sel induk (2n) dan sel anakan (n)
o  Jenis pembelahan (mitosis dan meiosis)
o  Ukuran kromosom

d.      Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
o   Spermatogenesis adalah produksi sel sperma laki-laki, sedangkan Oogenesis adalah produksi ovum wanita
o   Pada vertebrata, Spermatogenesis terjadi di testis pria, sedangkan Oogenesis terjadi pada ovarium perempuan.
o   Spermatogenesis dimulai di spermatosit primer, sedangkan Oogenesis dimulai dari Oosit Primer
o   Spermatogenesis menghasilkan empat spermatozoa fungsional dari spermatosit primer. Sedangkan Oogenesis menghasilkan ovum tunggal dari 3 badan polar Oosit primer.
o   Pada Spermatogenesis, hasil sitokinesis dalam dua sel berukuran sama, sedangkan, pada Oogenesis, menghasilkan dua sel yang sangat tidak setara.
o   Sel sperma tidak mengandung makanan, misalnya ovum (sel telur)
o   Sel-sel sperma jauh lebih kecil dari sel telur
o   Sel-sel sperma yang motil, sedangkan pada ovum adalah immotile
o   Spermatogenesis selesai sementara di testis. Sedangkan devisi pematangan sekunder Oogenesis terjadi di luar Ovarium atau saluran telur.
o   Spermatogenesis dimulai di masa pubertas, sedangkan pada Oogenesis dimulai dari sebelum kelahiran, pada tahap perkembangan embrio
o   Spermatogenesis menghasilkan sel sperma pada satu waktu, sedangkan pada hasil Oogenesis hanya satu ovum per bulan.
o   Spermatogenesis melibatkan fase pertumbuhan pendek, sedangkan Oogenesis melibatkan fase yang panjang.
o   Spermatogenesis terjadi secara terus menerus setelah pubertas, sedangkan pada Oogenesis terjadi dalam pola siklus.

e.      Kesimpulannya ada perbedaan antara Spermatogenesis dan Oogenesis sebagai berikut:
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma sedangkan oogenesis adalah proses pembentukan ovum. Spermatogenesis terjadi di lumen tubulus seminiferus testis sedangkan oogenesis terjadi di ovarium dan berlanjut saat terjadi fertilisasi. Proses spermatogenesis baru aktif saat pubertas. Pada pria sebelum puber, di dalam testis belum terjadi pembentukan sperma walaupun terdapat sel spermatogonium sebagai bakal sperma. Saat puber terjadi peningkatan kadar hormon FSH dan testosteron memicu dimulainya proses spermatogenesis menghasilkan sperma. Pada wanita, oogenesis sudah dimulai dari periode dalam kandungan (fetal) yaitu perkembangan oogonium menjadi oosit primer di dalam folikel primer ovarium.








BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
                                                                                                                  Spermatogenesis adalah Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis terjadi didalam testis,tepatnya pada tubulus seminiferus.sedangkan oogenesis adalah proses pembentukan ovum didalam ovarium.
                          Spermatogenesis terjadi didalam testis,tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dandiferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig . Pembelahan meiosisnya terjadi secara simetris. Spermatogenesis terjadi tanpa henti. Menghasilkan 4 sel sperma fungsional. Sel-sel asal sperma berkembang terus dan membelah sepanjang hidup laki- laki, sehingga jumlahnya akan selalu bertambah.
Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Ovarium mengandung banyak sel induk telur (oogonium)yang bersifat diploid (2n). Pembelahan meiosinya terjadi secara asimetris. Oogenesisnya mempunyai periode istirahat yang panjang. Menghasilkan satu sel telur fungsional dan 2 sel polosit. Ovariumnya mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi sel telur, sehingga jumlahnya akan selalu berkurang

                        Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
       a.     Spermatocytogenesis
       b.    Tahapan Meiois
       c.    Tahapan Spermiogenesis sedangkan

Tahap pembentukan oogenesis
a.       Sel-Sel Kelamin Primordial
b.      Folikel Primordial
c.       Oosit Primer
d.      Pembelahan Meiosis Pertama
e.       Oosit Sekunder









DAFTAR PUSTAKA

Hanum Marimbi,2011.Biologi Reproduksi.yogyakarta:Nuha Medika






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar